Halaman

My Bloglist

Grandma

Tersenyum dianya padaku.....

The Boys

ki-ka: Drs. Setia Gunawan, M.Sc. - Rustamadji - Taufiq Rahman - As'ad Sudarisman - Nurcholiq Ramdhan - Edy Ismunandar, BA - Budi Rahardja

Family Gathering

Acara Family Gathering, Anyer 1 September 2006

Grandpa, Grandma and They First Daughter

kalo gak salah waktu mau kawinannya Bos NCR nih....

Pembesar

Tokoh dibalik pembuatan blog ini.... Mr. Ivan, seorang hamba Allah yg tidak ingin disebut namanya.... xixixixixi

Materi kuliah

silahkan unduh disini

Hj. Sri Mugiwati


Hj. Sri Mugiwati
lahir 22 januari 1950


Content by Request

silakan bagi yg mempunyai ide / cerita / foto posting di mari

Tip Menangani Penumpang Pesawat ala A Cong

Tip Menangani Penumpang Pesawat ala A Cong

!!!Cerita Lucu!!!

Pesawat medan —► Jakarta bersiap take-off tapi tertunda gara-gara AYF (org dusun udik yg baru pertama naik pesawat)dengan tiket ekonomi tapi ngotot pgn duduk di kelas bisnis.

Ade (pemilik kursi bisnis) :
”Maaf pak… Ini kursi saya”

AYF :
”Anda siapa..?”

Ade :
”Saya penumpang yang duduk disini pak..!”

AYF :
”Penumpang..?
Saya juga, sama2 bayar..!
Sesama penumpang, knp kamu mau ngatur2 ?”

Ade lalu lapor ke pramugari.

Pramugari :
“Maaf pak AYF..
dari tiket bapak mestinya duduk di belakang”

AYF :
“Anda siapa..?”

Pramugari :
“Saya pramugari”

AYF :
“Pramugari itu apa ?

Pramugari :
“Pramugari itu yang melayani penumpang”

AYF :
“Oh, pelayan? saya kira siapa td, udahlah anda urus aja kerjaan anda, Cuci piring di belakang. Gak usah ngatur2 saya. Pokoknya saya tetap duduk di sini. Anda mau apa??!!”

Pramugari habis akal, dia memanggil pilot.

Pilot :
“Maaf pak, mestinya bapak duduk di belakang..!! “

AYF :
“Siapa pula anda?”

Pilot : “Saya pilot pak”

AYF :
“Pilot itu apa?

Pilot :
“Pilot itu yang mengemudikan pesawat ini”

AYF :
“Oh sopir..? Saya kira anda siapa, berpkaian kyk LLAJ, pake topi, tnyata cuma sopir. Pokoknya saya tetap disini. Mau apa anda? Ayo klo mau berkelahi. Bikin kesal saya saja”.

A Cong, orang Cina yang baru masuk pesawat mendengar ribut² bertanya pada pilot, kemudian dia manggut² & mendekati AYF sambil membisikkan sesuatu di telinganya, AYF tiba2 bangkit sambil ngomél :
“Dasar supir goblok, pelayan kampret Untung ada org Cina ini yg kasih tau. Klo gak, bakalan dibawa nyasar saya sama kalian.

AYF pun pindah ke belakang,
Pilot merasa takjub, dia bertanya pada A Cong :
“Apa sih yang bapak bisikkan,
koq tiba² dia sukaréla pindah kursi ?”

A Cong :
“Owe tanya bapak mau ke mana?
Dia jawab mau ke Jakalta,
Owe bilang bapak duduknya salah,
kalo ke Jakalta duduknya di belakang, yang di depan ini turun di Singapul… !!!​ =D ‎​​​
k:D..k:D..k:D..k:D

Kiriman dari Fahriza di jatijajar..... bagus....

The Grandma



Emak kita yang Penyabar. Mungkin setiap kita punya "ukuran" bagaimana sosok orang "sabar" itu, namun bagiku, emak adalah orang yang sangat sabar, betapa tidak sejak muda berumah tangga, darinya lahir belasan putra-putrinya. dari sejak menjadi isteri dari suami tercinta, mendedikasikan seluruh hidupnya untuk keluarga, dari lahiriah sehat sampai mengalami 'disability' terus mengabdikan diri sebagai isteri, juga sebagai ibu dari anak-anaknya. Berbagai situasi suka maupun duka mewarnai hidupnya. seluruh melihat persoalan dari sudut pandang yang optimistik, jarang mengeluh, memandang masalah sebagai sesuatu yang harus dihadapi. Kesederhanaan pikirannya adalah kejujurannya. Ia menyayangi anak-anaknya juga cucu, cicit dan sebagainya tanpa membeda-bedakan mereka. Sekarang di sepuh usianya, banyak kemunduran pada kondisinya, mata sudah tidak lagi awas, telinga sudah tidak lagi tanggap mendengar, bicara pun sudah mulai tidak runtun. Tapi kebaikan dan kesabarannya tetap menyala. Mari kita doakan semoga selalu yang terbaik dari Allah yang dialaminya, emak kita tersayang.

SILSILAH

Alkisah, pada zaman dahulu kala, di sebuah negeri yang kini bernama Cisalak, hiduplah sepasang suami istri yang hidup dengan rukun. Sang suami bernama Amat Sunardi, putra dari pasangan Bapak H. Yusuf bin Fulan dan Hj. Bona binti Merin. Sedang sang istri bernama Siti Maryam, putri dari pasangan H. Makmur dan Hj. Bani. Mereka semua adalah keluarga yg cukup terpandang pada masa itu.
Dari mereka berdua lahirlah 15 anak putra dan putri, mereka adalah:
1. Sri Mugiwati
2. Suryati
3. As'ad Sudarisman
4. Rustamadji
5. Rustini
6. Yani
7. Eddy Ismunandar
8. Iwan
9. Setia Gunawan
10. Yanti
11. Sri Dewi Setyawati
12. Budi Rahardja
13. Taufiq Rahman
14. Nurcholiq Ramdhan
15. Ade Nurrahmah


putri pertama yang bernama Sri Mugiwati

Marhaban Yaa Ramadhan

Seluruh umat Islam kini menyerukan 'Marhaban Ya Ramadhan, Marhaban Ya Ramadhan", selamat datang Ramadhan, Selamat datang Ramadhan. Di masjid-masjid, musholla, koran-koran, stasiun televisi dan radio dan berbagai mailing list, ungkapan selamat datang Ramadhan tampil dengan berbagai ekpresi yang variatif.

Setiap media telah siap dengan dengan sederet agendanya masing-masing. Ada rasa gembira, ke-khusyu'-an, harapan, semangat dan nuansa spiritualitas lainnya yang sarat makna untuk diekpresikan. Itulah Ramadhan, bulan yang tahun lalu kita lepas kepergiannya dengan linangan air mata, kini datang kembali.

Sejumlah nilai-nilai dan hikmah-hikmah yang terkandung dalam ibadah puasa pun marak dikaji dan kembangkan. Ada nilai sosial, perdamaian, kemanusiaan, semangat gotong royong, solidaritas, kebersamaan, persahabatan dan semangat prularisme. Ada pula manfaat lahiriah seperti: pemulihan kesehatan (terutama perncernaan dan metabolisme), peningkatan intelektual, kemesraan dan keharmonisan keluarga, kasih sayang, pengelolaan hawa nafsu dan penyempurnaan nilai kepribadian lainnya. Ada lagi aspek spiritualitas: puasa untuk peningkatan kecerdasan spiritual, ketaqwaan dan penjernihan hati nurani dalam berdialog dengan al-Khaliq. Semuanya adalah nilai-nilai positif yang terkandung dalam puasa yang selayaknya tidak hanya kita pahami sebagai wacana yang memenuhi intelektualitas kita, namun menuntut implementasi dan penghayatan dalam setiap aspek kehidupan kita.

Yang juga penting dalam menyambut bulan Ramadhan tentunya adalah bagaimana kita merancang langkah strategis dalam mengisinya agar mampu memproduksi nilai-nilai positif dan hikmah yang dikandungnya. Jadi, bukan hanya melulu mikir menu untuk berbuka puasa dan sahur saja. Namun, kita sangat perlu menyusun menu rohani dan ibadah kita. Kalau direnungkan, menu buka dan sahur bahkan sering lebih istemawa (baca: mewah) dibanding dengan makanan keseharian kita. Tentunya, kita harus menyusun menu ibadah di bulan suci ini dengan kualitas yang lebih baik dan daripada hari-hari biasa. Dengan begitu kita benar-benar dapat merayakan kegemilangan bulan kemenangan ini dengan lebih mumpuni.

Ramadhan adalah bulan penyemangat. Bulan yang mengisi kembali baterai jiwa setiap muslim. Ramadhan sebagai 'Shahrul Ibadah' harus kita maknai dengan semangat pengamalan ibadah yang sempurna. Ramadhan sebagai 'Shahrul Fath' (bulan kemenangan) harus kita maknai dengan memenangkan kebaikan atas segala keburukan. Ramadhan sebagai "Shahrul Huda" (bulan petunjuk) harus kita implementasikan dengan semangat mengajak kepada jalan yang benar, kepada ajaran Al-Qur'an dan ajaran Nabi Muhammad Saw. Ramadhan sebagai "Shahrus-Salam" harus kita maknai dengan mempromosikan perdamaian dan keteduhan. Ramadhan sebagai 'Shahrul-Jihad" (bulan perjuangan) harus kita realisasikan dengan perjuangan menentang kedzaliman dan ketidakadilan di muka bumi ini. Ramadhan sebagai "Shahrul Maghfirah" harus kita hiasi dengan meminta dan memberiakan ampunan.

Dengan mempersiapkan dan memprogram aktifitas kita selama bulan Ramadhan ini, insya Allah akan menghasilkan kebahagiaan. Kebahagiaan akan terasa istimewa manakala melalui perjuangan dan jerih payah. Semakin berat dan serius usaha kita meraih kabahagiaan, maka semakin nikmat kebahagiaan itu kita rasakan. Itulah yang dijelaskan dalam sebuah hadist Nabi bahwa orang yang berpuasa akan mendapatkan dua kebahagiaan.

Pertama yaitu kebahagiaan ketika ia "Ifthar" (berbuka). Ini artinya kebahagiaan yang duniawi, yang didapatkannya ketika terpenuhinya keinginan dan kebutuhan jasmani yang sebelumnya telah dikekangnya, maupun kabahagiaan rohani karena terobatinya kehausan sipritualitas dengan siraman-siraman ritualnya dan amal sholehnya.

Kedua, adalah kebahagiaan ketika bertemu dengan Tuhannya. Inilah kebahagian ukhrawi yang didapatkannya pada saat pertemuannya yang hakiki dengan al-Khaliq. Kebahagiaan yang merupakan puncak dari setiap kebahagiaan yang ada.

Akhirnya, hikmah-hikmah puasa dan keutamaan-keutaman Ramadhan di atas, dapat kita jadikan media untuk bermuhasabah dan menilai kualitas puasa kita. Hikmah-hikmah puasa dan Ramadhan yang sedemikian banyak dan mutidimensional, mengartikan bahwa ibadah puasa juga multidimensional. Begitu banyak aspek-aspek ibadah puasa yang harus diamalkan agar puasa kita benar-benar berkualitas dan mampu menghasilkan nilai-nilai positif yang dikandungnya. Seorang ulama sufi berkata "Puasa yang paling ringan adalah meninggalkan makan dan minum". Ini berarti di sana masih banyak puasa-puasa yang tidak sekedar beroleh dengan jalan makan dan minum selama sehari penuh, melainkan 'puasa' lain yang bersifat batiniah.

Semoga dengan mempersiapkan diri kita secara baik dan merencanakan aktifitas dan ibadah-ibadah dengan ihlas, serta berniat "liwajhillah wa limardlatillah", karena Allah dan karena mencari ridha Allah, kita mendapatkan kedua kebahagiaan tersebut, yaitu "sa'adatud-daarain" kebahagiaan dunia dan akherat. Semoga kita bisa mengisi Ramadhan tidak hanya dengan kuantitas harinya, namun lebih dari pada itu kita juga memperhatikan kualitas puasa kita. (Muhammad Niam)

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More